Sedar tidak sedar, sudah hampir setahun saya meninggalkan sepi kanvas putih ini. Bukan tidak rindu bahkan sering saja mengunjunginya lalu membaca tulisan-tulisan lalu. Entah, sukarkah komitmen menulis ini? Hehe. Semestinya, dalam tempoh yang panjang ini, terlalu banyak hal yang berlaku. Tahun yang sudah beranjak sudah tentu membawa saya juga dengan pelbagai peristiwa.
Untuk 2018 yang sudah 21 hari, moga kita semua menjadi yang lebih baik dalam segenap hal. Meski yang saban tahun kita perbaiki. Meski hal yang begitu kecil dan tidak begitu signifikan bagi orang kebanyakan, saya yakin kita punya begitu peluang yang luas untuk memperbaiki apa saja.
Juga, moga syukur yang bertambah. Ya, teruntuk saya yang sering lupa memaknai syukur, moga tidak menyampingkan syukur meski lambat. Belajar dengan syukur, besar ertinya, bukan?
Bahagia melebarkan rasa
Tiada ragu dan curiga
Dan bersabar sementara ada
Ku berserah walau telah nyata
Segala janji-janjiNya kalam yang indah
Ternyata ini bukan mimpi
Yang hadir sempurnakan erti
Semuanya sudah terlaksana
Ku fahami makna dan tujuan
Cintaku bukanlah suatu permainan
(Mirwana, Cinta Bukan Mainan)
Dua insan yang bukan mimpi yang direzkikan indah buat saya tahun lalu; Muhammad 'Afif bin Amir Husin dan Zayd Al-Ansori bin Muhammad 'Afif. Alhamdulillah thumma hamdulillah (:
Wassalam,
Bangi.
No comments:
Post a Comment